Gelar FGD, BPSDMD dan BPBD Sulteng Lakukan Kolaborasi

Gelar FGD, BPSDMD dan BPBD Sulteng Lakukan Kolaborasi. Foto: Angel/kabarsulteng.id
Gelar FGD, BPSDMD dan BPBD Sulteng Lakukan Kolaborasi. Foto: Angel/kabarsulteng.id

Palu, Kabarsulteng.id – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Krisis Dan Sosial Kultur Pada Pengurangan Risiko Bencana di Sulteng.

Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulteng, bertempat di Aula Kantor BPSDMD Sulteng, Pada Senin 29 Mei 2023.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Desa Sambo Diterjang Banjir

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional, Mohamad Fadli mengatakan, sangat mengapresiasi kehadiran semua pihak yang hadir pada kegiatan ini, baik dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan praktisi di bidang penanggulangan bencana.

“Melalui diskusi ini agar bisa menjadi wadah dialog untuk bisa berkolaborasi, pengetahuan, dan menambah pemahaman lagi kedepannya,” katanya kepada kabarsulteng.id

Baca juga: https://www.kabarsulteng.id/2023/05/05/2-desa-tergenang-banjir-di-poso-sulteng/

Lebih lanjut, dengan adanya FGD ini dirancang untuk menjadi wadah dialog dan kolaborasi, tentang pengembangan kompetensi kepemimpinan dalam menghadapi situasi krisis dan meminimalkan risiko bencana.

Menurutnya, Kepemimpinan yang kuat dan berkompeten memainkan peran sentral dalam upaya penanggulangan bencana yang efektif dan berkelanjutan.

Baca juga: https://www.kabarsulteng.id/2023/01/05/tim-3-pemprov-sulteng-sidak-13-opd/

Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat mengidentifikasi praktik terbaik, strategi inovasi dan peluang kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam konteks krisis dan risiko bencana.

Di kesempatan yang sama Kepala BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus menyampaikan, FGD ini merupakan salah satu strategi yang efektif dalam menghadapi bencana melalui pelatihan.

Baca juga: Desa Bajugan Tolitoli Banjir, Jalan Trans Sulawesi Putus

Pelatihan ini juga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran aparatur dalam menghadapi situasi krisis dan memberikan respons yang cepat dan efektif serta melindungi masyarakat, meminimalisir kerugian dan membangun Sulawesi Tengah yang lebih tangguh dan berdaya tahan tinggi dalam situasi krisis.

Ia menambahkan, melalui pelatihan terintegrasi dapat mewujudkan pengurangan risiko bencana dengan meningkatkan kesadaran bencana dan komunikasi krisis.

Baca juga: Desa Meko Poso Tergenang Banjir

“Yang mana dengan adanya komunikasi efektif selama bencana, berguna dalam mengoordinasikan upaya penanggulangan dan memberikan informasi kepada masyarakat untuk komunikasi, manajemen media, dan penggunaan teknologi komunikasi yang tepat,” pungkasnya. (Angel)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait