KPU Kota Palu Ajak Anak Muda Gunakan Hak Pilihnya di Pemilu 2024

Ketua KPU Kota Palu Agussalim. Foto: Angel/kabarsulteng.id
Ketua KPU Kota Palu Agussalim. Foto: Angel/kabarsulteng.id

Palu, Kabarsulteng.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu Agussalim Wahid mengajak seluruh generasi muda menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Agussalim Wahid menjelaskan, pada umumnya pemilih muda memiliki presentasi terbanyak menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 mendatang.

Bahkan, di tahun ini dimungkinkan persentase pemilih dari kalangan anak muda mencapai 60 persen.

Baca juga: https://www.kabarsulteng.id/2023/05/26/kpu-palu-minta-parpol-tahan-diri-masa-kampanye-belum-mulai/

“Tentunya kami berharap nantinya semua pemuda yang ada di Kota Palu agar betul-betul menggunakan hak pilihnya, agar jangan sampai menjadi bagian pemilih golput yah,” jelasnya Kamis 1 Juni 2023.

Menurutnya, salah satu penyebab banyaknya terjadi Golput di kalangan anak muda itu disebabkan oleh Administrasi mereka yang belum terdaftar sebagai calon pemilu.

Kemudian tidak mendapatkan pemberitahuan, dan belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca juga: https://www.kabarsulteng.id/2023/05/26/rombongan-bendera-kirab-pemilu-tiba-di-palu-begini-kemeriahannya/

Lebih lanjut, kata Agussalim, untuk Kota Palu sendiri ada sekitar 271.604 total Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).

Sebagian besar diantaranya merupakan pemilih muda yang dikelompokkan dalam Pemilih pemula dan pemilih muda.

Olehnya itu, dengan melihat data yang ada, sangat dirugikan jika para pemilih muda tak memanfaatkan hak pilihnya di Pemilu 2024 nanti.

Berdasarkan aturan yang ada di KPU pemilu pemula itu wajib berumur 17 tahun hingga 21 tahun.

Baca juga: https://www.kabarsulteng.id/2023/05/27/lakukan-kerja-sama-dengan-kpu-ini-peran-polresta-palu-dalam-pemilu/

Sedangkan untuk kategori pemuda itu berumur 22 tahun hingga 30 tahun berdasarkan penyelenggara.

Sejauh ini, KPU Kota Palu masih terus melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap pemilu generasi muda atau milenial.

“Hingga nantinya kami akan memberikan beberapa informasi terkait pemilu di tahun depan yang akan datang,” ucapnya.

Ia menambahkan, tujuan di lakukan sosialisasi ataupun edukasi itu guna menghindari munculnya sikap apatis, dan pragmatis politik. Agar nantinya kualitas demokrasi kita tidak menurun.

“Sehingga harapan kita mereka bisa memanfaatkan hak pilihnya di tanggal 14 Februari 2024 untuk memilih pemimpin yang mereka harapkan,” tambahnya.

Ia juga mengimbau, jadilah pemilih yang cerdas memilih. Agar semua tahapan beserta persyaratannya dapat dipenuhi dengan saksama. (Angel)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Exit mobile version