Wapres Ma’ruf Amin : Pencanangan Negeri Seribu Megalit Diharapkan Berkontribusi Menggerakkan Ekonomi Daerah

Wapres Ma’ruf Amin : Pencanangan Negeri Seribu Megalit Diharapkan Berkontribusi Menggerakkan Ekonomi Daerah
Wapres Ma’ruf Amin membuka Rakornas Afirmasi PPDT dan Soft Launching Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalith di Kota Palu. (Instagram/kyai_marufamin)

KABAR SULTENG – Pariwisata budaya Megalit yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan sebuah refleksi peradaban masa lalu yang sarat dengan nilai-nilai budaya, agama, hingga kemanusiaan.

Untuk semakin meningkatkan pariwisata berkearifan lokal, baik yang berbasis sejarah maupun pariwisata lain di berbagai daerah, diperlukan tiga langkah strategis untuk mewujudkannya.

Bacaan Lainnya

“Pertama, akselerasi pengembangan destinasi wisata ramah muslim lewat ekosistem terpadu, dan didukung penyiapan sumber daya manusia pariwisata yang tanggap, adaptif, dan mumpuni,” papar Wapres pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) dan Soft Launching Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit di Kota Palu, Selasa (3/10/2023).

Dikutip Kabar Sulteng dari laman, wapresri.go.id Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan, selain ekosistem terpadu dan sumber daya manusia, promosi juga merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan.

Baca juga: Sulteng dengan 1000 Megalithnya, Ternyata Masih dalam Wilayah Pengawasan Cagar Budaya Gorontalo

Wapres pun mengimbau agar para pihak yang terkait dapat memanfaatkan media sosial dengan baik dalam promosi ini, agar gaung pariwisata Indonesia dapat terdengar hingga ke mancanegara.

“Kedua, manfaatkan media sosial sebagai alat promosi yang efektif, serta didukung dengan narasi kuat yang mengedepankan wisata budaya sejarah Megalit sebagai peradaban dunia,” imbuh Wapres.

Seluruh upaya pengembangan pariwisata tidak boleh melupakan masyarakat sekitar yang berada di wilayah tersebut.

Sehingga nantinya, perekonomian warga akan turut berkembang seiring kemajuan di sektor pariwisata sebuah wilayah.

“Ketiga, gandeng semua pemangku kepentingan untuk menyiapkan Negeri Seribu Megalit sebagai destinasi wisata unggulan Sulawesi Tengah, sehingga dapat berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi daerah,” imbau Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres pun berharap agar Pencanangan Negeri Seribu Megalit di Provinsi Sulawesi Tengah ini mendapat ridho dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat membawa kebaikan tidak hanya bagi masyarakat setempat, tapi juga bagi bangsa Indonesia.

“Akhirnya, dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, Pembukaan Rakornas Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2023, sekaligus Pencanangan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit, saya nyatakan diresmikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridhai setiap ikhtiar yang kita lakukan,” pungkas Wapres.

Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, memaparkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah memiliki julukan sebagai Negeri Seribu Megalit. Julukan ini diberikan dalam rangka mempromosikan kemegahan kawasan cagar budaya Megalitikum yang tersebar di tiga kabupaten, yakni di Lembah Napu, Lembah Behoa, dan Lembag Bada, yang ketiganya terletak di Kabupaten Poso dan Lembag Lindu di Kabupaten Sigi. Ia berharap, semoga pencanangan pada hari ini dapat semakin membawa kesejahteraan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

“Harapan kami semoga pencanangan ini dapat mempercepat penetapan Kawasan Arkeologi Zaman Prasejarah Megalitikum sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Sekaligus, memberi manfaat kemajuan bagi dunia pariwisata dan investasi Sulawesi Tengah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah sebagai upaya untuk mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Maju,” papar Rusdy.***

Pos terkait