PLN Beri Kompensasi Bagi Pelanggan di Palu dan Sekitarnya, Begini Caranya

Ilustrasi Meteran listrik (Pontas)

PALU, KABAR SULTENG – Akibat kemarau panjang selama beberapa bulan terakhir, mengakibatkan turunnya debit air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik di Sistem Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel). Hal tersebut berdampak pada pengoperasian pasokan listrik menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.

PT PLN (Persero) terus berupaya dengan berbagai skema untuk dapat menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulbagsel yang terganggu akibat fenomena El Nino.

PLN Group Sulawesi, yang terdiri dari PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) bersama PLN UID Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) dan PLN Unit Induk Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi serta Sub Holding PLN Nusantara Power berupaya memaksimalkan pola pengoperasian kelistrikan dan memastikan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya pasokan listrik.

General Manager PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo menyampaikan bahwa ini adalah bentuk komitmen penuh PLN untuk segera menormalkan kondisi kelistrikan di Sistem Sulbagsel dengan berbagai skema yang telah disusun oleh tim.

“PLN berkomitmen penuh untuk segera menormalkan kondisi kelistrikan di Sistem Sulbagsel dengan berbagai skema yang telah disusun oleh tim kami,” tutur Dartomo.

PLN UID Suluttenggo pun berupaya untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia PLN, dengan memberikan kompensasi kepada pelanggan terdampak di wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu yang terbagi di 9 wilayah interkoneksi sistem Sulbagsel, yaitu Unit Layanan Pelanggan (ULP) Parigi, ULP Tawaeli, ULP Palu Kota, ULP Kamonji, ULP Donggala, ULP Tambu, ULP Tentena, ULP Kolonedale dan ULP Poso. Kompensasi ini akan diberikan bertahap kepada pelanggan yang ada di 9 ULP tersebut.

“Tentu saja pelayanan terbaik harus kami berikan khususnya bagi seluruh pelanggan setia kami yang adalah masyarakat Indonesia, untuk itu skema pemberian kompensasi ini harus diberikan,” ujar Dartomo. Dijelaskannya, bantuan kompensasi TMP yang diberikan adalah untuk Tarif Subsidi dan Adjustment sebesar 20% dan 35%.

Bagi pelanggan pascabayar, kompensasi tersebut akan tersalurkan secara otomatis saat pembayaran tagihan.

Di sisi lain, khusus pelanggan prabayar akan mendapatkan token kompensasi saat melakukan pembelian token terbaru.

Adapun cara pengecekkan kompensasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama kompensasi dapat dicek di bagian paling bawah slip pembelian token.

Selanjutnya, nomor token tersebut dapat diinput pelanggan prabayar di kWh meternya untuk mendapatkan penambahan kWh kompensasi.

Selanjutnya pengecekan kompensasi dapat dilakukan melalui Aplikasi PLN Mobile, dengan cara :

1. Buka Aplikasi PLN Mobile

2. Klik layanan Kelistrikan pada Aplikasi PLN Mobile

3. Pilih No. ID Pelanggan Yang Dimiliki

4. Pilih Riwayat Pembelian Token

5. Input No Token Kompensasi Yang Tertera Pada Struk Pembelian Token.

Ari Dartomo menyampaikan bahwa dukungan dari masyarakat sangat berpengaruh pada upaya PLN dalam menormalkan kembali sistem kelistrikan Sulbagsel.

“Harapan kami masyarakat dapat bergandengan tangan bersama PLN untuk sama-sama dapat melewati keadaan ini dan dapat pulih bersama,” katanya.

Aplikasi PLN Mobile menjadi media yang cepat bagi seluruh pelanggan penerima kompensasi untuk dapat mengecek besaran kompensasi yang diterima. Namun tidak hanya itu, PLN Mobile juga berfungsi sebagai sebagai solusi _one stop service_ seluruh layanan PLN yang dapat diunduh secara gratis dari Play Store dan App Store.***