Pengawasan Lemah, Metode Kerja PT Bumi Karsa di Proyek Jalan Lingkar Palu Terkesan Serampangan

Pengawasan Lemah, Metode Kerja PT Bumi Karsa di Proyek Jalan Lingkar Palu Terkesan Serampangan
Saluran Mortar pada pekerjaan PT Bumi Karsa (BK) terlihat retak, patah, bahkan ambruk. (Dok: Kabar Sulteng)

KABAR SULTENG – Metode proyek rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu yang dikerjakan PT Bumi Karsa (BK) terkesan serampangan dan diduga kuat akibat lemahnya pengawasan dari pihak terkait.

Berdasarkan amatan redaksi Kabar Sulteng di lapangan, menemukan sejumlah indikasi ketidaksesuaian spesifikasi di lapangan. Diantaranya, timbunan sepanjang di ruas Kawatuna-Biromaru dan Lolu-Lando diduga tidak menggunakan material urugan pilihan, melainkan tanah bercampur akar dan sisa bongkaran bangunan.

Proyek Ratusan Miliar di PPK 3.8 Sulteng Gunakan Timbunan Abal-Abal
FOTO : Pekerjaan proyek rekonstruksi Jalan Lingkar dalam Kota Palu terlihat menggunakan material timbunan tanah yang bercampur akar dan sisa sisa bongkaran bangunan sepanjang ruas jalan Kawatuna-Biromaru hingga Lolu-Lando. (Dok. kabarsulteng.id)

Bangunan saluran pasangan batu mortar pun dijumpai retak, patah, bahkan ambruk. Diduga kuat, mutu dan desainnya tidak sesuai.

Pada saluran beton bertulang (U Ditch DS 30), tulangan pembesian rangka U Ditch tampak bervariasi, jumlahnya tidak seragam, dan bahkan ada yang tidak menggunakan tahu beton sebagai alas tulangan. Hal ini dikhawatirkan melanggar desain dan gambar kerja.

Pengawasan Lemah, Metode Kerja PT Bumi Karsa di Proyek Jalan Lingkar Palu Terkesan Serampangan
Saluran beton bertulang (U Ditch DS 30), tulangan pembesian rangka U Ditch tampak bervariasi. (Dok: kabarsulteng.id)

Tanggapan Kontraktor dan PPK 3.8

Hamdan, Project Manager (PM) PT Bumi Karsa, menjelaskan bahwa proyek timbunan yang dimaksud hanya bersifat sementara untuk menghindari kecelakaan saat libur lebaran. Timbunan tersebut akan diperbaiki setelah libur.

”Itu timbunan yg dilokasi mana ya pak.? Krn kami juga konfirm ke teman2 pelaksana di lapangan terkait foto timbunan tsb katanya yg di dilakukan penimbunan saat ini hanya utk menimbun sementara di belakang DPT krn akan libur takutnya ada beda tinggi jalan akan menyebabkan kecelakaan dan akan dibuka kembali setelah aktifitas libur lebaran tapi tdk ada akar2 seperti foto tsb, kalo foto tsb keliatannya ada di lokasi jalan lando sebulan yg lalu dan sdh dilakukan perbaikan utk timbunan tsb di lokasi jalan lando, setelah libur lebaran tetap kami buka kembali pak krn memang niatnya hanya utk sementara sj mengingat lebaran pasti mobilitas kendaraan di ruas tsb tinggi dan di hindari adanya kecelakaan,” tulis Hamdan saat dikonfrmasi melalui Whatsaap, Senin (8/4).

Baca juga: Proyek Ratusan Miliar di PPK 3.8 Sulteng Gunakan Timbunan Abal-Abal

Sedangkan kerusakan pada saluran mortar diakui Hamdan akibat pengrusakan dilakukan subkontraktor terkait masalah pembayaran. Pihaknya telah memerintahkan perbaikan dan akan bertanggung jawab hingga selesai.

“Utk pekerjaan saluran mortar yg rusak setelah kami konfirm ke teman2 pelaksana itu pengrusakann yg di lakukan pekerja akibat subkont/mandornya blm bayar ke mereka padahal mandornya sdh kami bayar., tapi kami sdh suruh subkont nya utk lakukan perbaikan pekerjaan saluran yg rusak tsb dan kami akan tetap tanggung jawab sampai selesai,” kata Hamdan.

Terkait tulangan U Ditch yang bervariasi, Hamdan menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan desain di tiap titik/lokasi.

“Untuk tulangan uditch memang bervariasi, ada yg tulangannya ganda dan ada yg tulangan tunggal sesuai dgn desain di tiap titik/lokasi nya, kalo tulangannya tunggal adalah pekerjaan saluran uditch DS3 dan kalo tulangan ganda adalah pekerjaan saluran uditch DS3A, maaf kalo terkait gambar2 atau apapun itu terkait proyek sebaiknya diminta ke pihak pemilik proyek (ppk/satker),” jelas Hamdan.

“Insya Allah kami bisa jaga kwalitas pekerjaan sesuai dgn spesifikasi yg ada Pak, info2 dari bapak seperti ini cukup membantu kami juga dlm pengendalian pelaksanaan pekerjaan,” tambah Hamdan.

Sementara Aggraini Elita, PPK 3.8, yang juga dikonfirmasi sebelumnya melalui pesan Whatsapp, Sabtu (6/4), mengatakan, akan memperbaiki kerusakan pada pekerjaan tersebut.

“Terkait retak permukaan aspal atau bangunan lainnya tentu akan dibenahi karena kontrak pekerjaan ini bahkan belum selesai. Jika terkait mutu, jumlah tulangan, jenis material timbunan saya sarankan tulislah berdasarkan research bukan dugaan,” katanya.

Saat ditanya terkait timbunan, PPK 3.8 justru melempar pertanyaan dan menegaskan pekerjaan baru akan dilanjutkan setelah libur idul fitri.

“Menurut bapak selesai apa belum? Ini ruas lasoso lando kah? Bapak warga situ ya sehingga cemas lingkungannya dikerjakan asal2an? Pekerjaan akan dilanjutkan setelah libur idul fitri. Tidak perlu sampai ke saya pak, pengawas di lapangan pun tidak akan terima pekerjaan seperti itu sebagai selesai,” tulis Elita.

Diketahui, pelaksanaan proyek rekonstruksi Jalan Lingkar dalam Kota Palu yang dikerjakan PT Bumi Karsa (BK), perusahaan beralamat di Wisma Kalla Lt. 11, Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 8 Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pekerjaan tersebut senilai Rp.199.115.312.200,00 yang bersumber dari pinjaman Bank Dunia itu dikerjakan sejak tanggal 26 September tahun 2022 hingga 2024 dengan masa kerja enam ratus (600) hari kalender.(Tim)