Pertemuan Perempuan Patriotik Indonesia Tingkatkan Koordinasi dan Efektivitas Kepengurusan

Pertemuan Perempuan Patriotik Indonesia Tingkatkan Koordinasi dan Efektivitas Kepengurusan
Dalam rangka meningkatkan koordinasi dan efektivitas kepengurusan, Dewan Pimpinan Pusat Perempuan Patriotik Indonesia menggelar pertemuan, Sabtu (8/6/24). (Mita)

PALU, KABAR SULTENG – Dewan Pimpinan Pusat Perempuan Patriotik Indonesia mengadakan pertemuan penting guna meningkatkan koordinasi dan efektivitas kepengurusan di kediaman Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Patriotik Indonesia, Hj Sari Mutia Ningrum Toana, pada Sabtu (8/6/24). Pertemuan ini menjadi momen strategis untuk menyatukan visi dan misi organisasi serta memperkuat sinergi antaranggota.

Hadir dalam acara tersebut adalah Anggota Dewan Pembina Pusat (DPP) Perempuan Patriotik Indonesia, Buya Muhammad J Wartabone, atau yang akrab disapa Buya MJW. Selain menjalin silaturahmi dengan para anggota, Buya MJW juga memohon doa dan dukungan untuk pencalonannya sebagai Walikota Palu. Tak ketinggalan, dukungan juga diminta untuk H Ahmad M Ali, Ketua Dewan Pembina Pusat yang akan maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada November 2024 mendatang.

Baca juga: Hari Raya Iduladha 1445 H Jatuh pada Senin, 17 Juni 2024

Perempuan Patriotik Indonesia adalah organisasi yang berlandaskan semangat patriotisme dan cinta Tanah Air, dengan pandangan Bhineka Tunggal Ika. Organisasi ini berasaskan Pancasila dan UUD 1945, serta nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para tokoh pejuang perempuan dari berbagai daerah di Nusantara. Kehadiran organisasi ini diresmikan oleh Kemenkumham, dengan pusat kegiatan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam pertemuan ini, Buya MJW mengungkapkan harapannya agar organisasi bisa berjalan sesuai dengan visi yang telah dicita-citakan. “Semoga organisasi ini bisa berjalan sesuai harapan kita dan apa yang sudah kita cita-citakan,” ujarnya.

Sejarah mencatat bahwa perempuan memiliki peran vital dalam melahirkan generasi bangsa yang berkarakter dan cinta terhadap negara. Namun, peran tersebut belum sepenuhnya mendapatkan perhatian yang layak dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Meski pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk mendukung emansipasi perempuan, namun upaya tersebut belum mencapai diskusi publik yang menginspirasi secara nyata.

Di Indonesia, hampir setiap daerah memiliki tokoh-tokoh gerakan perempuan yang dapat menjadi role model bagi sesama mereka. Tokoh-tokoh seperti Raden Ayu Ajeng Kartini, Keumalahayati, Andi Depu Maraddia Balanipa, Aisyah Tangahu, Ranggingamagi, Mpolite, dan Ngeawu adalah contoh nyata dari para perempuan yang telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah perjuangan bangsa.

Perempuan Patriotik Indonesia hadir untuk mewadahi perasaan dan kesadaran cinta terhadap Tanah Air, serta menegaskan peran sentral perempuan dalam pembentukan karakter bangsa. Organisasi ini tidak hanya sebagai tempat berbagi, tetapi juga sebagai wadah untuk peningkatan kapasitas dan peran perempuan yang lebih nyata di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan semangat dan gerakan patriotik perempuan dapat semakin kuat dan berdampak positif bagi bangsa dan negara.

Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting bagi Perempuan Patriotik Indonesia untuk terus bergerak maju dalam meningkatkan koordinasi dan efektivitas kepengurusan, demi mewujudkan cita-cita bersama.***