PALU, KABAR SULTENG – Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di kawasan PT CPM diwarnai aksi tanam puluhan pohon buah dan Trembesi, Jumat (14/6/2024) pagi.
Kawasan PT Citra Palu Minerals (CPM) berlokasi di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Aksi tanam pohon diawali dengan apel karyawan yang dipimpin Kepala Teknik Tambang (KTT) PT CPM Yan Adriansyah diwakili wakilnya sekaligus Senior Manager Geology and Development PT CPM, Dede Noer Iman Taufik.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di kawasan PT CPM kali ini berlangsung dengan tajuk Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan.
BACA JUGA: Tungku Smelter PT ITSS di Kawasan IMIP Kembali Meledak, Serikat Buruh Minta Audit Menyeluruh
Dede Noer Iman Taufik mengatakan, sebagai salah satu industri dengan dampak signifikan terhadap lingkungan, PT CPM memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa operasi tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan dan adil secara sosial.
“Krisis iklim adalah realitas yang harus kita hadapi bersama. Industri pertambangan, dengan segala kontribusinya terhadap pembangunan dan ekonomi, juga harus berperan aktif dalam mitigasi perubahan iklim. Salah satu langkah penting yang dapat kita ambil adalah dengan mengadopsi teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
“Misalnya, penggunaan energi terbarukan di lokasi tambang, pengelolaan limbah yang lebih efektif, dan penerapan praktik pertambangan yang berkelanjutan,” tambahnya.
BACA JUGA: Anwar Hafid Minta Pemerintah Evaluasi Insiden di PT ITSS Morowali: Nyawa Karyawan di Atas Segalanya
Dalam konteks ini, katadia, PT CPM sudah berupaya untuk mengaplikasikannya.
Salah satunya penggunaan teknologi Filter Press dalam pengelolaan tailing.
Dengan teknologi ini, PT CPM sudah bisa meminimalisir bukaan lahan untuk penyimpanan tailing (TSF).
Dalam konteks konservasi air, dengan teknologi ini 75 persen air sisa hasil pengolahan bisa di-recovered dan digunakan kembali di proses pengolahan.
“Kita boleh berbangga, karena saat ini PT CPM termasuk perusahaan tambang pertama yg mengaplikasikan filter press sehingga tailing yang dihasilkan berupa tailing kering.
“Banyak perusahaan tambang emas besar yang lebih dulu beroperasi, datang ke site kita untuk melihat secara langsung operasional Filter press yg kita miliki untuk bisa diaplikasikan di perusahaannya,” tambahnya.
Namun, upaya lanjutnya, tidak boleh berhenti pada inovasi teknologi saja.
Pihaknya memastikan bahwa komunitas lokal yang berada di sekitar area pertambangan merasakan manfaat langsung dari kehadiran PT CPM.
Komitmen mereka pada prinsip keadilan juga mencakup tanggung jawab dalam memperbaiki dan memulihkan lingkungan pasca-penambangan.
Reklamasi lahan dan restorasi ekosistem harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa lahan bekas tambang dapat kembali digunakan untuk kegiatan yang produktif dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan organisasi non-pemerintah, sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
“Dengan bekerja bersama, kita dapat mengembangkan solusi inovatif yang tidak hanya mengatasi tantangan lingkungan, tetapi juga menciptakan manfaat sosial yang luas,” jelsnnya.
BACA JUGA: Anwar Hafid Minta Pemerintah Evaluasi Insiden di PT ITSS Morowali: Nyawa Karyawan di Atas Segalanya
Sementara itu, Ketua Panitia Aksi Tanam Pohon, Lukmanul Hakim menjelaskan, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini PT CPM melakukan sejumlah kegiatan, salah satunya tanam pohom di kawasan dan wilayah lingkar tambang.
Selain itu, ada juga pengujian emisi pada kendaraan operasional di kawasan PT CPM.
“Juga ada penanaman di kawasan ring satu lingkar tambang, mulai dari Kawatuna, Lasoani, Poboya, Talise, Tondo dan Layana,” ujarnya.
Ada juga kampanye lingkungan di kawasan car free day Kota Palu pada akhir Juni 2024.
“Kami juga melaksanakan fun run, kontes foto untuk karyawan untuk melihat bentang alam di CPM, dan lomba menghemat BBM,” tambahnya. (*)
