Tiga Mahasiswa Untad Jadi Korban Saat Bentrok Demo Kawal Putusan MK di DPRD Sulteng

Tiga Mahasiswa Untad Jadi Korban Saat Bentrok Demo Kawal Putusan MK di DPRD Sulteng
Aksi demonstrasi mahasiswa di Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di depan Gedung DPRD Provinsi Sulteng, Jumat (23/08/2024).

Tiga Mahasiswa Untad Jadi Korban Saat Demo Kawal Putusan MK di DPRD Sulteng

PALU, KABAR SULTENG – Tiga mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu jadi korban dan mengalami luka-luka saat mengikuti aksi demo mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di depan Gedung DPRD Sulawesi Tengah Sulteng, Kota Palu, Jumat (23/08/2024).

Bacaan Lainnya

“Satu orang masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palu,” ungkap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Untad, Sagaf, ketika dihubungi Jumat malam.

Sagaf menyebutkan bahwa mahasiswa yang masih dirawat merupakan mahasiswa baru dari Fakultas Kehutanan Untad. Sementara itu, satu mahasiswa lainnya telah kembali ke tempat tinggalnya.

Baca juga: Kericuhan Warnai Aksi Demo Mahasiswa Kawal Putusan MK di Gedung DPRD Sulteng

Mahasiswa yang sedang dirawat tersebut kini sudah sadar dan menerima perawatan intensif di rumah sakit setelah sebelumnya dilarikan ke RS Bhayangkara dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Saya juga sudah berkomunikasi dengan korban dan meminta pihak rumah sakit untuk memberikan perawatan maksimal,” tegas Sagaf.

Selain itu, terdapat seorang mahasiswa lain yang mengalami cedera di bagian telinga dan kini dirawat di RS Undata Palu.

Sagaf memastikan bahwa pihak universitas telah meminta rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi mahasiswa yang terluka.

Sebelumnya, aksi kawal putusan MK berlangsung ricuh dari massa aksi yang tergabung dalam aliansi mahasiswa se-Kota Palu. Mereka berusaha masuk ke dalam gedung DPRD Sulteng sekitar pukul 15.40 WITA.

Aparat kepolisian lalu menembakkan water cannon kepada massa aksi. Tidak hanya itu, aparat memukul mundur massa aksi dengan menembakkan gas air mata dan mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan.

Ratusan petugas beratribut lengkap disertai kendaraan taktis itu mendesak massa aksi untuk meninggalkan lokasi depan gedung DPRD Sulteng.

Selain mahasiswa, masyarakat yang berada di sekitar lokasi, juga turut terdampak akibat tindakan aparat kepolisian saat membubarkan aksi.

Salah seorang karyawan warung makan, dibawa ke rumah sakit karena pingsan setelah menghirup gas air mata yang ditembakan polisi.

Menurut data sementara, mahasiswa Untad yang jadi korban saat demo, diantaranya Ayub (Fakultas Kehutanan Untad), Rafi Akbar (Fakultas FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi Untad), dan Throiq Ghifari (Fakultas FISIP Ilmu Pemerintahan Untad).***

Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini

Pos terkait