Hannah Asa Indonesia Berdayakan KUBE di Bangkep

Upaya Nyata Hannah Asa Indonesia Berdayakan Masyarakat Bangkep KUBE
Upaya Nyata Hannah Asa Indonesia Berdayakan Masyarakat Bangkep KUBE

PALU, KABAR SULTENG – Hannah Asa Indonesia melatih Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng), agar lebih paham dengan bisnis. Pelatihan ini digelar di lima daerah pesisir Banggai.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan sangat luas dengan luas lautan 3,25 juta km2 dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) menjadikan Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar.

Bacaan Lainnya

Provinsi Sulteng merupakan pulau terbesar ke lima di Indonesia dengan luas perairan 77.295,9 km2 dengan panjang garis pantai sekitar 6653,31 km serta jumlah pulau 1.604.

Berdasarkan data tahun 2023 yang diperoleh dari laporan pengkajian rantai nilai & peluang usaha oleh Burung Indonesia, bahan baku ikan segar dan minat konsumsi masyarakat Sulteng pada ikan segar dan olahan ikan lainnya cukup tinggi.

Pemanfaatan potensi laut dan pesisir dapat mendorong kesejahteraan nelayan kecil. Hal tersebut yang dilakukan oleh Hannah Asa Indonesia pada lima daerah pesisir Bangkep pada 2023.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan di Sulteng, Hannah Asa Indonesia Gelar Bootcamp untuk Mahasiswa

Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, mengungkapkan, pihaknya menggelar pelatihan di lima daerah pesisir Bangkep khususnya para nelayan yang tergabung dalam KUBE.

Lima daerah pesisir Bangkep yang digelar pelatihan oleh Hannah Asa Indonesia adalah Desa Okumel, Tomboniki, Kindandal, Tangkop, dan Mamulusan.

“Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi dan melatih para nelayan KUBE agar memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam menjalankan sebuah bisnis,” jelasnya, Sabtu (9/11/2024).

Pelatihan tersebut juga merupakan bagian dari program BMZ-Fisheries Small Scale Fishery dari Burung Indonesia.

Selain KUBE, Mardiyah bilang, kegiatan menargetkan partisipasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Ia mengatakan, literasi keuangan dan kewirausahaan menjadi fokus utama dalam pelatihan. Terdapat empat jenis pelatihan yang diberikan, mulai dari tata kelola bisnis, marketing produk, harga pokok produksi, dan pembuatan pitch deck.

“Dalam pelatihan tata kelola usaha peserta akan mendapatkan peningkatan motivasi usaha dan mampu mengelola usaha secara efektif, efisien, dan mampu membentuk dan mengelola organisasi dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sementara pelatihan marketing produk peserta akan melakukan perencanaan yang baik dan mampu menganalisa serta menargetkan pasar secara jelas,” kata Mardiyah.

Mardiyah berharap, pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Hannah Asa Indonesia siap membantu mengatasi masalah keuangan melalui konsultasi keuangan dan investasi menuju masa depan keuangan yang lebih terarah,” tutupnya. (Rendy Zulkarnaen)

Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini

Pos terkait