PALU, KABAR SULTENG – Orang tua dari Pramudya Diva Siara (16), salah satu pendaki yang sempat tersesat di Gunung Gawalise, kini tak lagi mengizinkan anaknya untuk mendaki gunung setelah peristiwa yang membuat mereka trauma.
Pramudya, yang akrab dipanggil Mudya, bersama rekannya, Edson Putu Arantes (18), tersesat selama dua hari satu malam di Gunung Gawalise, bertahan hanya dengan minum air sungai.
Mereka sempat menghubungi orang tua di malam pertama, memberi tahu bahwa mereka kelelahan dan tidak menemukan jalan pulang.
Baca juga: Kronologi 2 Pendaki Tersesat Tanpa Makanan dan Hanya Minum Air Sungai di Gunung Gawalise
Ibu Mudya, Hasna (41), segera memberi tahu suaminya, Erwan (47), yang kemudian pergi ke Gunung Gawalise bersama seorang tetangga yang berpengalaman.
Pencarian awal tidak membuahkan hasil, dan mereka akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan tim SAR.
Selama pencarian, Hasna mengaku sangat cemas, bahkan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
“Saya sampai terjatuh, mau berdiri saja gemetar. Apalagi saat anak saya bilang, ‘Ma, saya kelaparan,’” ungkap Hasna saat ditemui di kediamannya pada Selasa (12/11) sore.
Saat akhirnya menerima kabar bahwa Mudya telah ditemukan, Hasna segera menuju Desa Salena untuk menjemput anaknya.
Baca juga: Dua Pendaki Gunung Gawalise Ditemukan Selamat, Setelah Tersesat 2 Hari
Kini, Hasna tak akan mengizinkan anaknya mendaki gunung lagi, meskipun sang suami mungkin mempunyai firasat berbeda.
“Kalau saya pribadi, saya tidak akan mengizinkan lagi. Saya trauma, belum mau,” ucapnya.
Terakhir, Hasna mengingatkan para pendaki untuk memastikan persiapan dan perlengkapan yang matang sebelum melakukan pendakian, agar kejadian serupa tidak terulang.(Pintara Dinda)
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini