Insiden Ledakan PT DSI, Presiden Prabowo Didesak Ambil Sikap Perbaiki Tata Kelola PT IMIP

Insiden Ledakan PT DSI, Presiden Prabowo Didesak Ambil Sikap Perbaiki Tata Kelola PT IMIP
TANGKAPAN LAYAR video di PT Dexin Steel Indonesia (PT DSI)

MOROWALI, KABAR SULTENG – Insiden ledakan kembali terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yakni di PT Dexin Steel Indonesia (DSI), departemen SS yang mengelola limbah sisa pembakaran smelter, pada Jum’at, (25/9/2024), sekitar pukul 16:30 Wita.

Akibat insiden ledakan di PT DSI di kawasan PT IMIP tersebut dikabarkan satu orang pekerja tewas atas nama Laode Gunawan operator Hoist Crane dan satu orang pekerja lainya luka ringan.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan keterangan pekerja suara ledakan cukup keras di areal kolam limbah. Sebuah rekaman video menunjukan api hitam membakar dinding dan hoist crane. Penyebab ledakan belum diketahui.

Insiden ledakan seperti di PT DSI di kawasan industri PT IMIP dalam kurun waktu 2023 – 2024 cukup meningkat. Salah satunya tragedi paling berdarah di PT ITSS pada 24 Desember 2023 silam yang banyak memakan korban pekerja.

Pasca insiden tersebut ledakan – ledakan lainya juga terjadi di beberapa perusahaan yang beroperasi di kawasan PT. IMIP.

Rentetan kecelakaan kerja yang terus berulang di dalam kawasan IMIP menjadikan industri nikel ini, seperti medan maut bagi pekerja yang bertaruh nasib disana. Sirene ambulance hampir setiap hari berbunyi mengangkut pekerja yang celaka akibat kerja.

Serikat buruh dan CSO selalu mengecam setiap insiden yang terjadi di IMIP agar ada tindakan perbaikan. Akan tetapi hal itu seperti di abaikan oleh pemerintah terkait.

Dinas Ketenagakerjaan Propinsi Sulawesi Tengah, Kementrian ketenaga kerjaan serta Kementrian Perindustrian dinilai seperti tidak bekerja untuk melakukan pengawasan dan memberikan sangsi.

Banyak pekerja tewas dan cacat permanen dalam setiap insiden kecelakaan kerja. Hal tersebut di karenakan sangat lemahnya penerapan sistem K3 di dalam kawasan IMIP. Pekerja di tuntut untuk terus berproduksi sementara upah dan sistem K3 tidak di berikan secara layak.

Atas insiden yang terjadi di PT DSI Walhi Sulteng, YTM dan JATAM menuntut dilakukanya audit K3 secara keseluruhan di kawasan IMIP dan secara khusus di perusahaan yang langganan terjadi kecelakaan kerja termasuk PT DSI.

Berikan santunan yang layak bagi keluarga korban, naikan upah pekerja dan rombak sistem kerja yang merugikan pekerja.

Juga mendesak kepada presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang masih melanjutkan misi hilirisasi untuk tegas mengambil sikap terhadap industri nikel yang banyak memakan korban bagi pekerja dan masyarakat sekitar akibat dampak lingkungan yang di timbulkan.

Wandi, Pengkampanye Walhi Sulteng, menyampaikan, hilirisasi nikel bukan hanya nilai keuntunganya saja yang selalu di gembar gemborkan sebagai capaian, peningkatan kesejahteraan terhadap masyarakat dan pekerja juga harus dilakukan.

“Jika tidak, tema hilirisasi dan belakangan muncul isu ‘dekarbonisasi’ nikel sebagai komoditas pengganti penggunaan fosiluntuk batrei listrik hanyalah tema yang di manipulasi untuk kepentinganbisnis oligarki,” ,” ujar Wandi, melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Sabtu (26/9/2024).

Direktur JATAM Sulteng, Moh. Taufik, menegaskan, semangat hirilisasi nikel yang terus didorong pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi negara di sektor pengelolaan sumber daya alam khususnya tambang, jangan menumbalkan para pekerja.

“Kecelakaan kerja yang terus terjadi dan banyak menimbulkan korban jiwa. Tidak ada sikap negara atas insiden-insiden ini, menguatkan keyakinan kita bahwa, negara tidak lagi mempunyai kuasa/kedaulatan terhadap sumber daya alamnya. Terkesan tunduk terhadap kepentingan investasi, padahal para pekerja di kawasan industri nikel banyak yang telah menjadi korban,” katanya.

Kecelakaan kerja yang terus terjadi, negara seharusnya punya sikap tegas terhadap para pelaku usaha. Memberikan sanksi pemberhentian kegiatan sampai pencabutan izin operasi.

Azis, staff kampanye YTM, menerangkan, kematian Laode Gunawan telah menambah 18 kasus K3 di PT. IMIP.

Sehingga seharusnya ada kebijakan setiap terjadi insiden perusahaan berhenti produksi. Selain untuk perbaikan alat, itu juga sebagai bentuk penghormatan kepada korban serta peringatan kepada pekerja lain akan bahaya di area kerja.

“Tapi, itu tidak pernah dilakukan IMIP sebagai pemilik kawasan. IMIP cenderung tertutup dan seolah tidak ada yang terjadi. Seharusnya pemerintah mengintervensi IMIP agar berhenti produksi. Namun, pemerintah pun juga acuh tak acuh, berbela sungkawa saja tidak, padahal belum sampai sebulan kasus kematian Andri di PT. WNII terjadi, ” terang Azis.

Diketahui, PT Dexin Steel Indonesia (DSI) PT DSI merupakan perusahaan patungan antara produsen baja asal china, Delong Group, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects dan Shanghai Decent Investment, serta Hanwa Sinagpore. Memproduksi Nikel Pig iron, Steel Slab, Iron, Steel Slab, Steel Plate, Steel Bar, dan Steel Wire Rod. Dengan Kapasitas produksi Nikel Pig  Iron 3.120 juta ton per tahun, Steel Slab 1.830 juta ton per tahun, Steel Plate 1 juta ton per tahun, Steel Bar 1,750 juta ton per tahun, dan Steel Wire Rod sebesar 500.000 ton per tahun.***

 

Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini

Pos terkait