SIGI, KABAR SULTENG – Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, mengungkapkan kekecewaannya terkait dugaan kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang pengajar pondok pesantren (ponpes) terhadap santri laki-laki. Dugaan ini muncul setelah ramai diberitakan di berbagai media, yang kemudian mendorong Pemkab Sigi untuk melakukan pengecekan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kesbangpol dan melakukan pengecekan langsung. Ternyata laporan ini benar adanya,” ujar Bupati Sigi, Senin (11/11/2024).
Baca juga: Diduga Cabuli Santri, Oknum Pimpinan Pondok Pesantren di Sigi Dilaporkan ke Polisi
Bupati menambahkan, Pemkab Sigi akan memperketat pengawasan terhadap seluruh pondok pesantren di wilayahnya untuk mencegah kejadian serupa. Pemeriksaan izin operasional, karakter ponpes, visi-misi, serta latar belakang pengajar akan menjadi fokus utama.
“Kami akan lebih selektif terhadap izin operasional, memastikan bahwa pondok pesantren memiliki tujuan yang jelas dan pengajaran yang sehat,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Sigi juga akan memeriksa latar belakang setiap pengajar ponpes di wilayahnya. Langkah ini dilakukan sebagai tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang.
“Pemeriksaan latar belakang pengajar penting agar kami bisa mengantisipasi sejak awal. Kami tidak ingin ada anak yang menjadi korban lagi,” jelas Bupati.
Bupati Sigi juga berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini. Menurutnya, tindakan pencabulan oleh seorang pengajar adalah perbuatan tercela yang harus diselesaikan secara hukum.
“Pemerintah daerah akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas demi memberikan rasa keadilan bagi korban,” tegasnya.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini
