Putra Sulteng Ini Bahas Pemberantasan Narkotika Indonesia-Thailand dengan Atase Polri di Bangkok

Putra Sulteng Ini Bahas Pemberantasan Narkotika Indonesia-Thailand dengan Atase Polri di Bangkok
Chrisindo Reformanda Tamalagi berkunjung ke Atase Polisi Republik Indonesia di Thailand, Kombes Pol Endon Nurcahyo, Kamis (14/9/2023). Foto: Ist

Kabarsulteng.id – Putra Sulawesi Tengah, Chrisindo Reformanda Tamalagi berkunjung ke Atase Polisi Republik Indonesia di Thailand, Kombes Pol Endon Nurcahyo, Kamis (14/9/2023).

Saat itu, Refi, sapaan akrabnya menjadi salah satu pembicara pada konfrensi Bisnis dan Ilmu Sosial disalah satu hotel bintang empat di Pratunam Bangkok, Thailand.

Bacaan Lainnya

Alumni SMA Negeri 2 Palu yang sedang menyelesaikan pendidikan S3 di UPH Tangerang ini memanfaatkan waktu sebelum Jadi pembicara di acara tersebut.

BACA JUGA: Tidak Punya Mobil, Kekayaan Kepala Bapenda Sulteng Rifki Anata Tercatat di LHKPN

Pertemuan Refi dan Atase Polri di Bangkok itu membahas upaya pemberantasan narkotika Indonesia – Thailand, dan observasi kondisi negara tersebut setelah melegalkan ganja sebagai perbandingan terhadap polemik ganja di Indonesia.

Dari diskusi yang terjalin, keduanya secara pribadi sepakat bahwa ganja memiliki manfaat medis apabila dikelola dengan baik dan bertanggung jawab.

Namun potensi tingkat penyalahgunaannya juga sangat tinggi.

BACA JUGA: Festival Danau Poso 2023 Tidak Lagi Dikelola Dispar Provinsi

Endon Nurcahyo dalam kesempatan tersebut menyampaikan, yang dilakukan Thailand mirip dengan fenomena dibeberapa negara lainnya yang telah memiliki landasan akademis untuk melegalisasi Ganja, serta dorongan partai politik yang telah bergabung ke pemerintahan, serta dorongan ekonomi akibat dampak pandemic Covid 19.

“Oleh karena itu, Pemerintah Thailand menjadikan Ganja sebagai golongan 5 dan kedepannya akan dikeluarkan karena pemerintah telah memperbolehkan ganja untuk digunakan secara umum,” jelas Endon Nurcahyo.

Atas penjelasan tersebut Refi yang kini juga Sekbid Kesehatan dan Penanggulangan Narkotika PP GAMKI memberikan pandangannya dengan membandingkan situasi di Indonesia saat ini.

BACA JUGA: Total X Cafe Palu Buka Loker Barista dan Chef, Syaratnya Tak Suka Bergosip dan Hafal Pancasila

Menurut Refi sangat wajar jika Thailand melakukan legalisasi Ganja. Mengingat kondisi ekonomi Thailand sangat terpuruk hingga minus 6.1 persen waktu Covid – 19.

Sehingga dorongan untuk memulihkan ekonomi secara cepat diperlukan, salah satunya dengan menarik turis menggunakan Ganja.

Berbeda dengan Indonesia, pada waktu pandemi negara kita tidak mengalami penurunan yang signifikan, ditambah situasi politik di Indonesia belum ada partai politik yang memiliki fokus untuk mengkaji soal Ganja dan menyuarakan pelegalan secara terang-terangan.

BACA JUGA: Pemprov dan Bulog Serahkan Bantuan Pangan Pemerintah untuk KPM di Sulteng, Jumlahnya Capai 2.488 Ton

Ditambah faktor budaya dan Agama menjadi catatan sendiri jika ganja ingin dipergunakan secara bebas dan terbatas di Indonesia.

Diakhir diskusi, Refi memberikan hadiah buku kontestasi Indonesia – Thailand dalam penanggulangan Narkotika kepada Bapak Endon Nurcahyo yang merupakan tulisannya dan telah diterbitkan menjadi buku.

Selain berkunjung ke Atase Polri di Thailand, Refi juga melihat langsung dan berdiskusi dengan petani dan pelakunusaha ganja di Thailand. ***

Pos terkait