Lomba Perahu Layar Tradisional BERANI RACE di Tawaeli Diikuti 37 Peserta Berebut Hadiah Jutaan Rupiah

Lomba Perahu Layar Tradisional BERANI RACE di Tawaeli Diikuti 37 Peserta Berebut Hadiah Jutaan Rupiah
Lomba Perahu Layar Tradisional BERANI RACE yang didukung penuh oleh Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, mendapat sambutan meriah dari masyarakat Kecamatan Tawaeli.

PALU, KABAR SULTENG – Lomba Perahu Layar Tradisional BERANI RACE yang didukung penuh oleh Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, mendapat sambutan meriah dari masyarakat Kecamatan Tawaeli.

Acara ini berlangsung di Pantai Bamba, Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, pada Minggu (1/9/2024). Antusiasme warga sangat tinggi, terbukti dari banyaknya masyarakat yang datang bersama keluarga mereka untuk menyaksikan perlombaan ini.

Bacaan Lainnya

Sebelum Anwar Hafid dan Reny Lamadjido tiba di lokasi, kursi yang disediakan panitia sudah dipenuhi warga.

Baca juga: Dipelopori Eva Bande, Sejumlah Aktivis Lingkungan di Sulteng Dukung Anwar Hafid di Pilgub 2024

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini, yang menggunakan tagline BERANI (Bersama Anwar – Reni), disambut dengan antusiasme tinggi oleh ratusan warga yang menanti di lokasi acara.

Tidak hanya itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga memanfaatkan momen ini dengan berjualan di sekitar area lomba.

Syukur Lembah, Ketua Panitia Lomba Perahu Layar Tradisional BERANI RACE, menyatakan bahwa lomba ini merupakan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun dari nenek moyang mereka.

“Kegiatan ini merupakan budaya nenek moyang kami dan tiap tahun akan dilaksanakan,” ujarnya.

Syukur juga menambahkan, perlombaan ini seharusnya diadakan pada tahun 2019, namun terpaksa ditunda karena kendala teknis dan dampak dari tsunami.

“Karena tsunami, lomba ini belum bisa dilaksanakan. Tapi berkat dukungan penuh dari Pak Anwar dan Ibu Reny, kami bisa menggelar acara ini tahun ini,” jelasnya.

Farhan Rahman, koordinator kegiatan lomba, menambahkan bahwa lomba ini adalah bentuk dukungan terhadap komunitas lokal yang mencintai budaya dan tradisi perahu tradisional.

“Terima kasih kepada Pak Anwar dan Ibu Reny atas dukungannya terhadap pelestarian budaya masyarakat,” kata Farhan.

Perlombaan ini dibagi menjadi dua seri: Seri A dan Seri B. Seri A dimulai dari Desa Lero dan berakhir di Pantai Bamba dengan jarak 30 km, diikuti oleh 20 peserta.

Seri B dimulai dari Desa Pangga, Kabupaten Donggala, dengan jarak tempuh 17 km dan diikuti oleh 17 peserta. Peserta lomba tidak hanya berasal dari Tawaeli Kota Palu, tetapi juga dari Kabupaten Donggala, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap budaya lokal.

Hadiah yang diperebutkan dalam lomba ini cukup menarik. Untuk Seri A, juara pertama mendapatkan Rp3.000.000, juara kedua Rp2.500.000, dan juara ketiga Rp1.500.000, serta insentif untuk juara harapan 1 hingga 4. Sedangkan untuk Seri B, juara pertama mendapatkan Rp2.000.000, juara kedua Rp1.500.000, dan juara ketiga Rp1.000.000, dengan insentif tambahan untuk juara harapan 1 hingga 4.

Hadiah-hadiah ini disponsori langsung oleh Anwar Hafid dan Reny Lamadjido sebagai bentuk dukungan mereka terhadap pelestarian budaya lokal. Acara ini juga dimeriahkan dengan panggung hiburan musik, menambah semarak suasana.

Melalui lomba ini, diharapkan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap tradisi lokal dapat terus terjaga dan berkembang di kalangan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya di daerah pesisir.***

Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini

Pos terkait